Satgas Pengendalian Harga Beras Cek Harga dan Stok di Boyolali, Mayoritas Sesuai HET


BOYOLALI – Dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan pokok di wilayah Jawa Tengah, Tim Satgas Pengendalian Harga Beras Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan pemantauan dan pengecekan harga beras di Kabupaten Boyolali, Kamis (23/10/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kepala Bapanas Nomor 375 Tahun 2025 tanggal 20 Oktober 2025 dan hasil Rapat Koordinasi Daerah Satgas Pengendalian Harga Beras Provinsi Jawa Tengah tanggal 21 Oktober 2025.

Tim Satgas terdiri dari berbagai unsur lintas instansi, yakni IPTU F. Bayu Raharjo, (Polres Boyolali), IPDA Hery Susanto (Ditreskrimsus Polda Jateng), Irham Ismi Sabilu (DPMPTSP), Adi Hadyanto (Bulog), Dhian Mujiwiyati (Dinas Ketahanan Pangan), Naufal Ammar (Disdagperin), Hannum Cintya C. (Dispertan), dan Trimanto (Distanbun).

Dalam kegiatan tersebut, Satgas melakukan pengecekan langsung ke sejumlah titik penjualan beras di wilayah Kabupaten Boyolali, baik pasar tradisional maupun modern.

Satgas terlebih dahulu mendatangi Pasar Tradisional Sunggingan dan melakukan pemeriksaan pada beberapa kios, di antaranya:

Kios Sdri. Krisna, menjual beras premium seharga Rp14.500/kg, beras medium Rp13.500/kg, dan beras SPHP Rp12.000/kg. Harga dan mutu beras dinyatakan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Total stok yang tersedia mencapai 1,1 ton terdiri dari 200 kg beras premium, 500 kg medium, dan 400 kg SPHP.

Kios Bu Sri Rahayu, menjual dengan harga yang sama dan memenuhi ketentuan HET, dengan stok beras sebanyak 1,5 ton (750 kg premium, 500 kg medium, dan 250 kg SPHP).

Kios Ibu Yani Lombok, menjual beras premium Rp14.800/kg, medium Rp12.500/kg, dan SPHP Rp12.000/kg. Harga masih dalam batas HET dengan total stok sekitar 510 kg.

Dari hasil pengecekan di pasar tradisional, Satgas menyimpulkan bahwa harga beras di Boyolali relatif stabil dan stok tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Di Swalayan Luwes, penanggung jawab toko Sdri. Sri Kustini menjual beras premium seharga Rp15.400/kg, melebihi batas HET. Sementara beras medium dan SPHP tidak tersedia. Stok beras premium di tempat ini sebanyak 200 kg. Atas temuan tersebut, Satgas memberikan teguran tertulis kepada pihak swalayan agar menyesuaikan harga dengan ketentuan pemerintah.

Di Swalayan Superindo, penanggung jawab Sdri. Agustina menjual beras premium Rp14.900/kg dan SPHP Rp12.500/kg, dengan stok beras premium sebanyak 1.000 kg dan SPHP 10 kg. Harga di tempat ini masih sesuai HET dan mutu beras dalam kondisi baik.

Berdasarkan hasil kegiatan tersebut, Satgas menyimpulkan bahwa stok beras di Kabupaten Boyolali mencukupi dan sebagian besar pedagang menjual sesuai HET yang telah ditetapkan pemerintah.

Namun demikian, bagi pedagang atau toko modern yang kedapatan menjual beras melebihi HET, Satgas telah memberikan teguran tertulis sebagai bentuk peringatan agar segera melakukan penyesuaian harga.

“Secara umum kondisi harga beras di Boyolali masih terkendali. Kami akan terus melakukan pemantauan agar harga tetap stabil dan stok tersedia bagi masyarakat,” ujar IPTU F. Bayu Raharjo, perwakilan dari Polres Boyolali.

Kegiatan pemantauan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan serta memastikan keterjangkauan kebutuhan pokok masyarakat menjelang akhir tahun 2025.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama